Adab Santri Mahad Bahrul Huda
Menyambut Tamu dengan Keramahan dan Kehangatan
Santri Ma'had Bahrul Huda telah diberi bekal ilmu, termasuk adab terhadap tamu sebagai bentuk keimanan seorang muslim kepada Allah Ta'ala dan hari akhir. Memuliakan tamu merupakan wujud menjaga silaturahim, terutama sesama muslim, sejalan dengan sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam:
Man kana yu'minu billahi wal yaumil ãkhiri falyukrim dhoifahu
"Barang siapa yang beriman pada Allah dan hari akhir, maka hendaklah dia memuliakan tamunya."(HR.Bukhari).
Sebagai santri Ma'had Bahrul Huda, sikap sopan dalam menerima tamu sangat ditekankan. Saat kedatangan tamu, santri diharapkan menjaga sikap dan tata cara berpakaian agar tetap sopan. Umumnya, santri menggunakan potongan rok dan hem. Namun, ketika ada tamu seharusnya mengenakan tunik atau gamis. jika tidak tau tentang kedatangan tamu dan masih menggunakan pakaian kurang pantas, tetaplah menyapa dengan hangat tanpa panik.
Selanjutnya, santri diwajibkan menyapa tamu dengan penuh keramahan. Contohnya, "Bapak/Ibu/Mas/Mbak.........mau bertamu dengan siapa?" Demikianlah tata cara yang membuat tamu merasa nyaman di lingkungan Ma'had Bahrul Huda. Misalnya, saat ada penyuluhan kesehatan, disarankan untuk menyapa orang yang memberikan penyuluhan terlebih dahulu. Hindari memasang ekspresi masam atau tidak suka terhadap kehadiran tamu sehingga tidak menimbulkan kesan negatif.
Kemudian, terkait alas kaki, banyak tamu yang tidak mengetahui apakah lantai dalam keadaan suci atau tidak. Dalam situasi ini, santri bisa menegur dengan halus, "Maaf pak...bu...alas kakinya bisa dilepas dulu nggh, soalnya lantainya suci." Penting untuk tidak menegur dengan keras. Jika ada acara dan banyak tamu yang datang, sebagai santri Ma'had Bahrul Huda sebaiknya merapikan sandal tamu yang berserakan, bukan malah menggusur atau menginjak-injak sandal tamu.
Selain itu, santri Ma'had Bahrul Huda juga diajarkan untuk selalu memberikan perhatian maksimal kepada tamu yang berkunjung. Ini melibatkan pendengaran dengan penuh perhatian ketika tamu berbicara, menunjukkkan rasa hormat terhadap pandangan dan pendapat tamu, hindarilah sikap yang tergesa-gesa atau terburu-buru, sehingga tamu merasa dihargai dan diperhatikan.
Pentingnya menjaga keramahan tidak hanya terletak pada saat tamu datang, tetapi juga pada saat kepulangan mereka. Santri Ma'had Bahrul Huda diajarkan untuk memberikan salam perpisahan dengan ramah dan memberikan doa yang baik kepada tamu. Ini menciptakan kesan yang positif dan memberikan rasa kehangatan dalam perpisahan.
Sebagai santri, keterlibatan dalam bakti sosial juga menjadi bagian integral dari adab terhadap tamu. Mengajak tamu untuk ikut serta dalam kegiatan sosial atau berbagi informasi tentang program-program kemanusiaan yang diadakan oleh Ma'had Bahrul Huda dapat memperluas pemahaman mereka tentang kontribusi positif yang dilakukan oleh lembaga.
Dalam lingkungan santri, keberihan dan kerapian juga menjadi aspek penting dalam menyambut tamu. Santri Ma'had Bahrul Huda diajarkan untuk menjaga keberihan lingkungan sekitar, termasuk tempat-tempat umum yang mungkin akan dikunjungi oleh tamu. Hal ini menciptakan suasana yang menyenangkan dan memberikan kesan positif terhadap Ma'had Bahrul Huda sebagai lembaga pendidikan.
Terakhir, sebagai santri yang berakhlak, kesantunan dalam berkomunikasi dengan tamu juga mencakup penggunaan kata-kata yang sopan dan tidak merendahkan. Hindari ungkapan-ungkapan yang bisa menyinggung perasaan tamu atau menyampaikan kritik secara kasar. Dengan begitu, Ma'had Bahrul Huda dapat menjaga citra positifnya sebagai lembaga yang mengajarkan nilai-nilai keislaman dan akhlakul karimah kepada santrinya.
Oleh Keisya Aulia E.M (X-Putri)
0 Komentar