OVER THINKING and OUT OF THE BOX

NEKAD, begitulah mungkin sebutan yang pantas untuk remaja satu ini. Sifat kegigihan pantang menyerah yang dia teladani dari tokoh Jack Ma benar- benar membawa pengaruh besar terhadap dirinya. Ari adalah sapaan singkat dari remaja bernama Ahmad Khudori  kelahiran  Tuban, 31 Maret 2001 ini.

Ari merupakan alumni angkatan kedua SMA Al Huda Boarding School, lulusan tahun ini yang kini sedang proses melanjutkan pendidikannya di Universitas Ciputra Jurusan System Information for Business di Surabaya. Bukan hal yang mudah untuk menjadi mahasiswa Ciputra terutama bagi Ari. Biaya pendidikan yang notabene terkenal sangat tinggi, dari mulai puluhan hingga ratusan juta rupiah disana membuat Ari berkecil hati tidak pernah sama sekali melirik kampus tersebut, bahkan untuk terus maju agar bisa melanjutkan pendidikannya saja Ari masih banyak pertimbangan karena keterbatasan biaya.

Berbagai cara ditempuh oleh anak kedua dari 4 bersaudara ini, dia tidak  ingin memberatkan Ibunya (Utmaidah) setelah ditinggal almarhum Ayahnya dan harus berjuang sendiri mencarikan nafkah untuk dia dan adik- adiknya untuk mencukupi kebutuhan serta biaya pendidikan.

 Lagi- lagi tokoh Jack Ma benar- benar membangkitkan semangat Ari hingga akhirnya bisa di terima beasiswa di 2 Kampus, dia yakin bahwa kegagalan merupakan guru terbaik untuk awal kesuksesan. Tidak ada alasan untuk dia berhenti setelah berbagai jalur masuk perkuliahan, dari mulai Jalur SNMPTN, SBMPTN dan jalur Mandiri di beberapa universitas telah dia tempuh ternyata bukan keberuntungannya.

Hal ini tidak membuat Ari berhenti dan pantang menyerah, dia terus berusaha bagaimana caranya tetap bisa kuliah terlebih dengan beasiswa dengan penuh. Ari menceritakan bagaimana perjuangannya untuk mendapat beasiswa dengan sangat rinci. Dia mengatakan “Jujur saya sempat bingung dan khawatir karena teman- teman sudah mulai daftar ulang dan akan masuk kuliah. Sedangkan saya mendapat kampus untuk belajar saja belum.

Ketidak lolosan di jalur SNMPTN membuat Ari sangat banyak belajar. Dia sadar bahwa keinginan dia untuk menjadi dokter ketika masih dibangku SMA sangatlah berat untuk dicapai, terlebih biaya pendidikan untuk kedokteran terbilang sangatlah tinggi. Hal ini membuat Ari berfikir keras, bagaimana caranya agar dia tetap bisa kuliah tanpa harus mengeluarkan biaya sepeserpun. Dari sebelum lulus di bangku SMA, Ari mengaku sudah sangat aktif mencari informasi di beberapa website dan media sosial mengenai Beasiswa. Dia tidak mau tertinggal informasi diluar sana meskipun keterbatasan dia dalam mendapatkan media komunikasi karena di Mahad tidak di perbolehkan untuk membawa alat komunikasi apapun terutama handphone.

Tidak berhenti di jalur SNMPTN saja, Ari lanjut dengan mengikuti tes nasional UTBK untuk persyaratan SBMPTN, pada SBMPTN ini dia menaruh pilihan di ITS pada pilihan pertama dan UPN pada pilihan kedua. Jalur tersebut masih juga belum ditakdirkan untuk lolos. Setelah gagal dalam dua kesempatan tes nasional, Ari sempat bingung dan rasa khawatir akan waktu yg terus berjalan. Dia selalu berusaha menghindari jalur mandiri dengan pertimbangan biaya pendidikan akan menghabiskan biaya yg tidak sedikit. 

Setelah berbagai pertimbangan, Ari memutuskan mencoba peruntungan dengan mengikuti tes mandiri di UPN Jawa Timur jurusan sistem informasi bisnis dan manajemen melalui jalur beasiswa prestasi dengan mendapat fasilitas full bebas biaya. Namun, rezeki untuk di terima belum di takdirkan untuk Ari di universitas tersebut. Kemudian, dia mencari berbagai referensi informasi universitas swasta yang masih membuka lowongan beasiswa. Ikhtiar terus dilakukannya, ia mencari informasi dan akhirnya pada berbagai pilihan yang ada, memilih dua target pilihan yaitu STIE IBMT Syafii Effendi  dan Universitas Ciputra. STIE IBMT Syafii Effendi membuka jalur beasiswa prestasi full bebas biaya selama masa perkuliahan. Tidak melewatkan kesempatan, Remaja dengan hobby travelling untuk mencari pengalaman baru inipun langsung mencoba daftar jalur prestasi tersebut dengan memilih jurusan manajemen. Berbekal piagam dan berbagai sertifikat kejuaraan yang pernah diraihnya dimasa SMA Ari mengirim via online sebagai bentuk persyaratan pendaftaran.

Ikhtiar  terus dia lakukan, Ari yang selalu percaya bahwa ridho Ibunya adalah ridho Allah ini terus berdoa untuk kebaikan hidupnya kepada ALLAH SWT. Dan, ternyata sampai di pengumuman pertama keluar, Ari lolos dan lanjut untuk jalur selanjutnya yaitu tes wawancara. Menunggu beberapa hari pengumuman pun keluar dan alhamdulilah Ari lolos jalur beasiswa prestasi full bebas biaya. Tidak cukup dengan satu pencapaian, Ari kembali mencoba peruntungan dengan mengikuti jalur beasiswa prestasi unggulan gelombang terakhir yang dibuka oleh Universitas Ciputra dengan pilihan jurusan Information System for Bussiness pada pilihan pertama dan Internasional Manajemen Bisnis untuk pilihan kedua. Tahap pertama Ari mengikuti tes akademik dan tes studi kasus.

Ari sudah cukup bersyukur bisa diterima dengan  beasiswa Full di STIE IBMT Surabaya, namun siapa sangka jika ada pengumuman lagi  Ari dinyatakan lolos juga di Universitas Ciputra jalur beasiswa unggulan pada pilihan pertama dan lanjut pada tahap selanjutnya tes interview dengan pimpinan jurusan. Ari harus banyak persiapan untuk mengikuti beberapa tahap tes, setelah tes interview dengan pimpinan jurusan, Ari lolos dan lanjut ke tahap tes interview dengan yayasan.  Setelah melewati berbagai tahapan tes dari tes akademik sampai interview  pihak rektor memberikan penilaian kepada masing- masing calon penerima beasiswa dengan kategori nilai dari A hingga E, dan keberuntungan berpihak kepada Ari kali ini, ia mendapat beasiswa dengan  kategori nilai A paling tinggi. Ikhtiar pun membuahkan hasil dengan di tetapkannya surat perjanjian beasiswa yang di keluar kan pihak rektor Universitas Ciputra.

Ari merasa beruntung telah diterima beasiswa di Universitas Ciputra yang terkenal dengan biaya pendidikan mahal yang dapat mencapai puluhan hingga ratusan juta. “Alhamdulillah, Allah memberikan kesempatan untuk saya untuk kuliah di kampus yang menurut saya pribadi biaya pendidikannya sangat fantastis. Jika bukan dengan jalur beasiswa saya tidak akan pernah berani mencoba untuk sekedar mendaftar” tutur Ari dengan senyumnya yang khas.

Ahmad Khudori yang merupakan Alumni SMP Bina Anak Sholeh dan SMA Al Huda Boarding School merasa perjuangannya dipengaruhi oleh pengetahuan yang telah ia dapat dari sana. “Saya merasa berjuang dengan atas Ridho Allah tanpa adanya rasa putus asa karena ustadz saya pernah mengatakan bahwa Allah SWT tidak akan tinggal diam melihat hambanya berusaha” ungkapnya. Nilai religius dan Ridho ustadz/ ustadzah yang ia dapatkan ketika dulu di Mahad dan disekolah membuat Ari beruntung hingga berhasil membawa Ari untuk berfikir lebih dan berani keluar dari zona nyaman dengan penuh ketaqwaan kepada Allah SWT. 

Ari berpesan kepada Adik- adik kelasnya terutama kelas XII dan yang berminat dalam mencari beasiswa untuk terus fokus belajar, mempersiapkan dengan matang untuk masuk ke jenjang keperkuliahan. “Tidak perlu menunggu lulus dulu baru mencari informasi perkuliahan. Tidak perlu menunggu lulus dulu mencari informasi beasiwa” nasihatnya. (YE)