DANDELION PEMBAWA HARAPAN
DANDELION PEMBAWA HARAPAN
Budaya membaca masih menjadi perbincangan yang hangat di masyarakat, terutama dalam lingkungan sekolah yang notabene adalah lingkungan pendidikan. Menurut Dalman (2014) budaya merupakan kebiasaan yang sifatnya permanen, sehingga sangat memungkinkan dengan adanya budaya membaca akan mampu membuat seseorang baik langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi minat membaca seseorang menjadi tinggi. Melihat fakta saat ini bahwa budaya membaca dimasyarakat masih belum dapat dikatakan maksimal atau dapat dikatakan seperti suatu budaya yang belum membudaya. Hal ini tentu menjadi suatu masalah tersendiri, khususnya di lingkungan sekolah yang merupakan sarana pendidikan yang menyediakan fasilitas pendidikan lengkap mulai dari adanya tenaga pendidik hingga fasilitas penunjang pendidikan. SMA Al Huda Boarding School telah menanamkan budaya literasi pada siswa dengan adanya Gerakan Literasi Sekolah (GLS). GLS di SMA Al Huda Boarding School dilaksanakan melalui pembiasaan membaca pada siswa selama 15 menit sebelum pelajaran dimulai. Langkah ini diambil oleh pihak sekolah dengan mengikuti peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tentang kewajiban sekolah untuk melakukan pembiasaan membaca literature selama 15 menit sebelum KBM dimulai.
Ada banyak kegiatan pembiasaan untuk memulai gerakan literasi di lingkungan sekolah, namun yang terpenting adalah kemauan dari seluruh warga sekolah untuk mensukseskan program tersebut. Dalam mensuksekan program literasi sekolah, tentu harus ada keteladanan dari semua pihak. Salah satu cara yang paling penting adalah dengan mendekatkan buku dengan sedekat mungkin pada siswa dan seluruh warga sekolah. Fasilitas perpustakaan sekolah merupakan fasilitas yang menyediakan sumber informasi atau bahan bacaan bagi warga sekolah yang menjadi juga menjadi sarana penting dalam mengembangkan budaya baca Selain itu, adanya fasilitas sudut baca pada tiap kelas di SMA Al Huda Boarding School juga merupakan upaya yang dilakukan secara terus menerus untuk mengembangan budaya baca dilingkungan sekolah. Upaya-upaya tersebut dilakukan sebagai pemicu keteladanan bagi siswa untuk mengembangan budaya membaca. Keteladanan dapat diartikan sebagai suatu cermin, ketika guru melakukan pembiasaan membaca maka secara tidak langsung siswa juga akan meniru kebiasaan tersebut secara perlahan. Dengan adanya GLS siswa tidak hanya membaca, namun juga dapat mengembangkan potensi siswa dalam menghasilkan karya. Karya-karya yang dihasilkan dapat berupa cerpen, puisi, pantun, resensi, video, dan lain sebagainya.
Dengan adanya akses yang mudah untuk mendapatkan wawasan melalui sarana buku yang beragam dengan topik-topik yang luas, maka siswa akan mudah untuk mengembangkan program literasi atau budaya baca yang digiatkan tersebut. Melalui program GLS, siswa ditugaskan untuk membuat rangkuman dari buku-buku yang telah mereka baca secara rutin. Keteladanan yang dilakukan dari pembiasaan tersebut tidak dipungkiri dapat mestimulasi siswa dalam menghasilkan karya tulis. SMA Al Huda Boarding School mulai membangun keteladanan dari diri siswa untuk menghasilkan karya. Dalam menghasilkan karya saat ini tidak terbatas pada suatu hal, misalnya saja dalam kendala fasilitas penerbitan buku. Saat ini banyak penerbit-penerbit yang menawarkan kerjasama dengan pihak sekolah untuk membukukan karya, baik karya dari siswa maupun guru. Dengan adanya kemudahan ini, sekolah berinistiatif untuk membudayakan kegiatan menulis karya bagi siswa. Melalui bimbingan guru, siswa akan belajar mengenai dasar-dasar penulisan lalu memulai menulis secara mandiri.
Karya yang dihasilkan siswa tentu menjadi suatu kebangaan tersendiri bagi sekolah dan terutama bagi siswa. Keteladanan dalam menghasilkan karya tersebut diharapkan dapat membudaya secara terus-menerus pada lingkungan sekolah SMA Al Huda Boarding School. Melalui program menulis, siswa mendapatkan keprcayaan diri untuk menghasilkan karya sencara mandiri. Karya berjudul ?Dandelion Pembawa Harapan? yang dihasilkan oleh siswa kelas X dan XI pada Tahun Pelajaran 2019/2020 merupakan karya kumpulan cerpen pertama siswa SMA Al Huda Boarding School. Karya tersebut dihasilkan sebagai wadah dari minat dan bakat siswa dalam bidang menulis karya cerpen hasil kreativitas mereka sendiri. Melalui kerjasama dengan penerbit GMB- Indonesia (Gerakan Menulis Buku- Indonesia) terbitlah kumupulan cerpen pertama yang dibukukan. Didalam karya tersebut tersusun cerpen hasil kreativitas siswa dengan beragam tema sesuai minat dan kemampuan mereka sendiri. Dibalik karya yang dihasilkan tersebut, guru juga berperan dalam membimbing hasil karya mereka tetapi tanpa mengubah ide dan gagasan siswa. Sinergi antara siswa dan guru ini merupakan cerminan dari upaya membangun minat baca yang baik. Karya ?Dandelion Pembawa Harapan? diharapkan dapat menjadi contoh dan pemicu semangat bagi generasi-generasi selanjutnya untuk terus aktif dalam menghasilkan karya.
Perpustakaan SMA Al huda Boarding School Tuban
0 Komentar